Artikel
Kemeriahan Nyadran di Desa Grudo: Lestarikan Tradisi dengan Tari Gambyong di Dua Sendang Keramat
grudo.desa.id – Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi menggelar tradisi Nyadran pada Jum'at 04 Juli 2025 dengan penuh khidmat dan kemeriahan. Dusun Grudo dan Dusun Mojorejo, beriringan melaksanakan ritual tahunan ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan keselamatan. Pelaksanaan Nyadran tahun ini semakin semarak dengan tampilnya Tari Gambyong yang memukau, menambah kekayaan budaya dalam rangkaian acara.
Nyadran, sebuah tradisi turun-temurun yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat Jawa, bukan sekadar ritual bersih makam, melainkan juga momen untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Di Dusun Grudo dan Dusun Mojorejo, persiapan Nyadran sudah dimulai jauh hari. Warga bergotong royong membersihkan area makam leluhur, menyiapkan sesaji, dan mengatur berbagai rangkaian acara.
Prosesi Nyadran di Dua Lokasi Sendang
Di Sendang Dusun Grudo, rangkaian acara dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga selesai. Puluhan warga memadati area sendang, mengikuti prosesi doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa. Suasana haru dan khidmat menyelimuti seluruh warga yang hadir, memanjatkan puji syukur dan memohon keberkahan. Setelah prosesi doa, hidangan tradisional berupa nasi tumpeng dan lauk pauk yang dibawa dari rumah masing-masing disantap bersama dalam kebersamaan. Dilanjutkan dengan hiburan Tari Gambyong yang diiringi musik gamelan jawa. Momen ini menjadi ajang untuk berbagi cerita, canda tawa, dan memperkuat rasa persaudaraan.
Tak berhenti sampai di situ, kemeriahan Nyadran berlanjut di Sendang Dusun Mojorejo yang dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga selesai. Antusiasme warga Dusun Mojorejo tak kalah besar. Mereka berbondong-bondong datang ke sendang, mengikuti prosesi yang serupa dengan di Dusun Grudo, namun dengan nuansa dan kekhasan masing-masing dusun. Kebersamaan dalam menyantap hidangan tumpeng juga menjadi bagian tak terpisahkan dari acara di Mojorejo. Sama halnya di Dusun Grudo, Nyadran di Dusun Mojorejo diakhiri dengan penampilan Tari Gambyong yang memukau.
Kepala Desa Grudo, Triono ST, menyampaikan bahwa tradisi Nyadran adalah warisan leluhur yang harus terus dijaga. "Nyadran bukan hanya tentang ritual, tetapi juga tentang kebersamaan, gotong royong, dan rasa Syukur kepada Allah SWT dan kepada alam semesta. Kami sangat bangga melihat antusiasme warga yang begitu besar, apalagi dengan adanya penampilan Tari Gambyong yang semakin memperindah acara di kedua sendang kami," ujarnya.
Kegiatan Nyadran ini tidak hanya dilakukan di Dusun Grudo dan Mojorejo saja. Setelah ini kegiatan Nyadran di Desa Grudo akan dilaksanakan di Dusun Cupo dengan kegiatan Nyepi Tanpo Suoro yang dilanjutkan dengan Bancaan dan Do'a bersama. Kemudian di akhir Bulan Puncak Nyardan akan digelar di Dusun Brangol dan Dusun Pojok. Dengan semangat kebersamaan dan lestarinya tradisi budaya, Nyadran di Desa Grudo, khususnya di Dusun Grudo dan Dusun Mojorejo, diharapkan dapat terus menjadi agenda rutin yang memperkaya khazanah budaya lokal sekaligus mempererat hubungan antarwarga.