Ngawi merupakan daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Atas hal itulah masyarakat di Kabupaten Ngawi memiliki mayoritas pekerjaan sebagai petani.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Kabupaten Ngawi telah berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan. Usaha ini membuahkan hasil, dan pada akhirnya Ngawi ditetapkan sebagai daerah dengan ketahanan pangan nasional.
Untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi dalam bidang pertanian, pemerintah Kabupaten Ngawi mengagendakan berbagai kegiatan pertanian. Salah satu kegiatan pertanian diwujudkan dalam Ngawi Agro Park pada minggu (19/3/23). Kegiatan ini dilaksanakan di Agro Techno Park (ATP) Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi.
Dalam kegiatan ini, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan banyaknya produk unggulan di pertanian Kabupaten Ngawi, salah satunya adalah Alpukat Kendil. Buah ini merupakan salah satu produk unggulan yang ditampilkan dalam Ngawi Agro Park.
"Buah alpukat kendil ini bisa mencapai hingga di atas 2 kilo, dan harganya bisa tembus sampai Rp50.000. Ini menjadi potensi bagus untuk pertanian," terang Ony Anwar Harsono Bupati Ngawi.
Bupati Ngawi menjelaskan bahwa buah Alpukat Kendil bisa mencapai berat di atas 2 kilogram dan harganya bisa mencapai Rp50.000 per buah. Potensi ekonominya sangat tinggi, sehingga petani, terutama generasi milenial, diharapkan tidak ragu untuk mencoba membudidayakan buah ini.
"Nilai ekonominya sangat tinggi. Jadi petani jangan ragu untuk membudidayakan alpukat kendil, utamanya kaum milenial," lanjut Ony.
Dalam budidaya Alpukat Kendil, petani harus memperhatikan beberapa hal seperti teknik budidaya, pemilihan bibit yang baik, serta penggunaan pupuk yang tepat. Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Ngawi juga berupaya untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para petani agar mereka dapat menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Diharapkan dengan semakin meningkatnya budidaya Alpukat Kendil di Kabupaten Ngawi, maka potensi ekonomi dan pertanian di daerah tersebut semakin meningkat. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan petani dan membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional di Indonesia.