Grudo.desa.id - Percepatan penerapan teknologi digital di desa terus dikebut Pemerintah Kabupaten Ngawi. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah pelayanan administrasi bagi masyarakat dan terwujudnya akurasi data secara cepat sesuai dengan kebutuhan zaman.
Proses percepatan penerapan teknologi tersebut diwujudkan dalam pelaksanaan Sistem Informasi Desa Terintegrasi (Srigati) oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ngawi.
Hingga Kamis (18/8/22), dinas terkait berkolaborasi dengan Forum Operator Website Desa (Forwebsa) telah melaksanakan pelatihan di 7 titik. Dalam pelatihan tersebut diikuti hingga ratusan peserta dari desa di wilayah Kecamatan Sine, Jogorogo, Kendal, Karangjati, Paron, Kedunggalar, Mantingan, Karanganyar dan Widodaren.
"Kita upayakan sebelum akhir tahun desa sudah menggunakan teknologi digital dalam pelayanan maupun pelaksanaan pengelolaan data. Makanya, untuk pelatihan administrator maupun operator Srigati di 19 kecamatan kita kebut," terang Arbangi Ketua Forum Operator Website Desa Kabupaten Ngawi.
Lebih lanjut, Arbangi yang juga administrator aplikasi Srigati Desa Cangakan tersebut melalui Forwebsa menargetkan hingga 90�sa di Kabupaten Ngawi sudah melaksanakan digitalisasi hingga akhir Tahun 2022.
"Kita bersama Forwebsa menargetkan 90�sa di Kabupaten Ngawi sudah melaksanakan digitalisasi pada akhir Tahun 2022. Jadi, inilah salah satu alasan kenapa pelatihan Srigati dipercepat," lanjut Arbangi.
Dari hasil pelatihan, sebagian desa sudah merasakan kemudahan penggunaan aplikasi Srigati dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk pelayanan administrasi misalnya, operator Desa merasakan kecepatan dan akurasi data. Secara umum menggunakan aplikasi Srigati lebih efektif dibanding menggunakan cara lama yang harus menginput data satu persatu.
"Penggunaan Srigati sangat memudahkan bagi pelayanan. Tentunya tidak hanya itu, akurasi data yang disajikan juga lebih baik dan sangat efektif menghemat waktu," pungkas Arbangi.