Grudo.desa.id - Warga Desa Grudo kembali menggelar tradisi Nyadran di Dusun Cupo dengan kegiatan unik, yaitu menyepi tanpa suara selama dua hari yang dilaksanakan pada tanggal  21 sampai tanggal 22 Juli 2024. Pada tanggal 22 Juli pukul 14. 00 WIB dilanjutkan dengan kegiatan Bancaan dan Do’a bersama. Kegiatan ini diadakan untuk menjaga dan melestarikan tradisi leluhur serta memohon berkah bagi desa.

Prosesi Nyadran dimulai pada hari Minggu, 21 Juli 2024, ketika warga Dusun Cupo memulai kegiatan menyepi. Selama dua hari penuh, mereka menjaga suasana hening tanpa suara dari televisi dan radio, sebagai bentuk meditasi dan refleksi diri. Menyepi ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada warga untuk merenung dan berkomunikasi secara spiritual dengan leluhur mereka.

Pada hari Senin Siang, kegiatan menyepi berakhir dan warga berkumpul di Makam Dusun Cupo untuk melanjutkan acara dengan bancaan dan doa bersama. Makanan yang telah disiapkan disusun rapi, termasuk nasi tumpeng, lauk pauk, buah-buahan, dan kue tradisional.

Dalam Kegiatan Nyadran ini dihadiri oleh Kepala Desa Grudo, Triono ST, Perangkat Desa Grudo ynag bertempat tinggal di Dusun Cupo, Tokoh Masyarakat dan warga Dusun Cupo. Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Dalam doa tersebut, warga memanjatkan harapan agar desa mereka senantiasa diberkahi dengan kedamaian, kemakmuran, dan keselamatan. Setelah doa, warga bersama-sama menikmati hidangan yang telah disiapkan dalam suasana penuh kebersamaan.

Tradisi Nyadran ini adalah bagian penting dari identitas budaya warga Desa Grudo khususnya Dusun Cupo. Menyepi tanpa suara memberikan ketenangan dan kedamaian, sementara Bancaan dan Do'a bersama mempererat hubungan antar warga. Semoga tradisi ini terus berlanjut dan membawa berkah bagi kita semua