Grudo.desa.id - Rangkaian Kegiaan Nyadran di Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, ditutup dengan meriah pada Jum’at malam 9 Agustus 2024 dengan pagelaran wayang golek yang memukau warga. Acara ini berlangsung di Makam Tuan Glundung dan Halaman Sekolah Dasar Negeri Grudo 4 yang dihadiri oleh ratusan warga, baik dari Desa Grudo maupun desa-desa sekitar.
Nyadran merupakan tradisi turun-temurun di Desa Grudo yang digelar dalam rangka Bersih Desa. Tradisi ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti Tari Gambyong di Dusun Grudo dan Mojorejo, Nyepi tanpo Suoro di Dusun Cupo, Do’a bersama, Ziarah ke Makam Leluhur, dan Bancaan. Setiap Tahun, sebagai puncak acara, panitia penyelenggara menggelar Wayang Golek dan Wayang Krucil, yang telah lama menjadi kesenian yang dicintai oleh masyarakat setempat.
Pertunjukan wayang golek dan Wayang Krucil yang dibawakan oleh dalang kenamaan, Ki Suwarno asal Margomulyo Bojonegoro berhasil memikat perhatian para penonton. Dengan cerita yang penuh makna dan diiringi oleh musik gamelan yang merdu, pertunjukan ini berlangsung hingga larut malam. Tidak hanya hiburan, Wayang Golek dan Wayang Krucil juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat.
Kepala Desa Grudo, Triono ST, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan Nyadran tahun ini dan. “Kegiatan Nyadran ini merupakan wujud kebersamaan kita dalam melestarikan budaya leluhur. Semoga tradisi ini terus terjaga dan menjadi perekat bagi warga Desa Grudo khususnya Dusun Brangol dan Dusun Pojok” ujarnya. Di akhir sambutan Kepala Desa Mengajak warga yang hadir untuk Sholawat bersama Syiir Gus Dur dengan judul Syiir Tanpo Waton yang dilantunkan dengan khidmat.
Dengan penutupan yang meriah ini, warga Desa Grudo berharap agar tradisi Nyadran dapat terus dilestarikan oleh generasi mendatang dan dapat menjadi ajang siltarurrahim antar warga Desa Grudo dan sekitarnya.