Untuk terwujudnya integrasi antara komponen struktural dan kultural dengan melibatkan masyarakat secara aktif sekaligus memperkuat rantai sistem peringatan dini bencana, BNPB melalui Direktorat Peringatan Dini bersama BPBD Ngawi menggelar Gladi Simulasi EWS Banjir, di Kantor Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 6-8 Desember 2021 dengan berbagai agenda dalam penanganan kebencanaan.
Dijelaskan Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Afrial Rosya bahwa Kabupaten Ngawi merupakan salah satu dari tujuh Kabupaten /kota yang mendapatkan stimulan penguatan sistem peringatan dini bencana banjir, pasalnya ada sejumlah titik wilayah yang rawan dan beresiko banjir.
"Dalam menentukan daerah yang memiliki resiko tinggi banjir di aliran Bengawan Solo sekaligus memerlukan peringatan dini, BNPB telah melakukan Forum Group Discussion (FGD), dengan BNPB Provinsi dan Kabupaten /Kota," terangnya.
Afrial juga mengungkapkan BNPB merupakan bagian dalam penguatan kontribusi pengurangan resiko bencana, dengan memberikan support berupa peralatan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini, "Alat tersebut saat ini terpasang di Desa Simo, Kwadungan ditambah lagi kegiatan Workshop bagi tim siaga bencana kemudian ditutup gladi bencana," terangnya.
Afrial berharap alat ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk untuk kepentingan sosial ekonomi masyarakat setempat.
Sementara, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono secara terpisah memberikan apresiasinya untuk BNPB yang telah memberikan dukungan untuk penguatan sistem peringatan dini bencana di Kabupaten Ngawi, dan bisa dimanfaatkan secara optimaldan dipelihara sebaik mungkin, juga pentingnya komitmen melibatkan masyarakat untuk tanggap bencana hingga tingkat desa, "Jadi sosialisasi manfaat EWS, itu mempermudah dalam mitigasi bencana, sehingga percepatan penanggulangan terkait evakuasi dan seterusnya itu bisa dilaksanakan dengan baik," tuturnya.
Sumber: @Ngawikab_