Telur dalam tradisi Jawa memegang makna penting sebagai simbol bakal atau calon yang diharapkan terwujud sesuai tujuan ritual. Dalam ritual keagamaan maupun adat istiadat Jawa, telur sering digunakan sebagai simbol keberhasilan dan kesuburan.
Menurut para ahli budaya Jawa, makna telur sebagai simbol bakal atau calon sangat penting dalam tradisi Jawa. Telur dianggap sebagai lambang kesuburan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, dalam banyak ritual, telur dijadikan sebagai bagian penting dari rangkaian upacara.
Salah satu contoh penggunaan telur dalam tradisi Jawa adalah saat tradisi tanam padi. Di mana, telur dijadikan simbol kesuburan dan harapan bahwa bibit padi yang ditanam itu kelak akan menjadi rejeki setelah dipanen.
Begitu juga dengan ritual pernikahan, telur dipercayai sebagai simbol keberhasilan dan kesuburan dalam membangun keluarga yang bahagia. Biasanya, telur dihias dengan berbagai motif dan diletakkan di atas bantal pengantin. Tujuannya adalah agar pasangan suami-istri dapat hidup dalam keberhasilan dan kesuburan.
Dengan demikian, makna telur dalam tradisi Jawa dapat disimpulkan sebagai simbol bakal atau calon yang diharapkan terwujud sesuai tujuan ritual. Oleh karena itu, telur dijadikan sebagai lambang kesuburan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu, serta dihormati dan dijaga dengan baik dalam budaya Jawa.