Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Jawa memiliki tradisi khas untuk melakukan prepekan atau kegiatan belanja kebutuhan khusus yang hanya dilakukan beberapa hari sebelum lebaran. Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk merayakan lebaran.

Prepekan menjadi tradisi yang tak lekang oleh waktu bagi masyarakat Jawa. Kegiatan ini umumnya dilakukan pada 1 sampai 2 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah. Masyarakat berbondong-bondong ke pasar untuk membeli kebutuhan khusus, seperti kue-kue khas lebaran, baju baru, perlengkapan ibadah, serta makanan dan minuman untuk menyambut tamu yang berkunjung.

Para pedagang di pasar juga turut mempersiapkan diri dengan menambah stok barang dagangan mereka, memperbaiki penampilan lapak, dan menawarkan berbagai promo menarik untuk menarik minat pembeli. Kegiatan prepekan menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para pedagang untuk meningkatkan omzet penjualan mereka.

Momen lebaran menjadi momen yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Jawa untuk menjalin silaturahmi dan berkumpulnya keluarga. Pada hari raya Idul Fitri, masyarakat Jawa biasanya merayakannya dengan berkunjung ke rumah sanak saudara dan tetangga untuk bersilaturahmi.

Kegiatan silaturahmi ini biasanya diawali dengan memohon maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan selama setahun terakhir. Selain itu, masyarakat Jawa juga akan memberikan ucapan selamat Idul Fitri dan saling bertukar hadiah atau bingkisan.

Berkumpulnya keluarga juga menjadi momen yang sangat spesial di Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat Jawa biasanya mengadakan acara makan bersama, saling berbagi cerita, dan mengenang kenangan indah bersama keluarga. Tradisi ini menjadi simbol kebersamaan dan persatuan di tengah perbedaan.